Pernahkah Pernahkah Anda melakukan trade meski
tahu kemungkinan bisa mengalami loss tetapi tak kuasa untuk tidak melakukannya
karena jiwa dan pikiran Anda sedang dikuasai oleh ’’ hasrat emosi trading’’ )
Sehingga Anda duduk didepan komputer dengan perasaan yang frustasi atau sedang
gusar sehingga Anda dengan tiba-tiba saja melakukan trade meski Anda tahu hal
itu sangat bodoh untuk dilakukan?
Jika merasa demikian, Anda tidaklah sendiri. Hal demikian bisa saja terjadi
pada suatu titik tertentu dalam karir seorang trader. Apa yang Anda harus
lakukan adalah mengetahui apa saja penyebab utama Anda melakukan cara trading
yang merugikan tersebut. Otak adalah bagian tubuh yang memiliki sistem paling
kompleks dan powerful, dan ketika telah dikuasai oleh emosi maka akan sangat
sulit untuk dikendalikan. Anda harus bisa mencegah hal-hal yang berpotensi
menyebabkan emosi Anda mempengaruhi otak sebelum Anda melakukan cara trading
yang sangat merugikan itu.
Anda tidak menghargai
keberhasilan dalam trading
Dalam ilmu ekonomi ada istilah ’’loss aversion’’ atau kecenderungan untuk
menghindari kerugian. Istilah ini merujuk pada trader yang mempunyai
kecenderungan untuk dengan sekuat tenaga menghindari loss. Penelitian secara
psikologis menunjukkan bahwa kekuatan daya tarik terhadap loss adalah dua kali
dibandingkan daya tarik terhadap profit. Lalu apa hubungan loss aversion dengan
cara trading yang merugikan?
Loss aversion merupakan alasan utama mengapa ketika memperoleh profit yang
lumayan Anda tidak menghargai profit yang telah Anda peroleh tersebut dengan
proporsional sehingga menyebabkan Anda kembali masuk pasar dengan cara trading
yang asal-asalan (merugikan). Anda yang telah trading dalam account riil tentu
pernah mengalami hal ini. Berapa kali Anda bisa menghasilkan profit dengan cara
yang mengesankan tetapi kemudian segera diikuti oleh trade yang loss?
Anda akan bisa menggolongkan trade-trade yang loss tersebut sebagai akibat dari
cara trading yang asal-asalan setelah sadar bahwa trade yang baru saja Anda
lakukan adalah karena rasa serakah setelah sebelumnya Anda bisa menghasilkan
profit yang mengesankan. Siklus profit kemudian loss, bahkan loss beruntun ini
bisa terjadi selama beberapa tahun sebelum trader benar-benar sadar dan bisa
menghargai nilai profit yang telah bisa diperolehnya dengan mengesankan.
Mungkin tidak hanya Anda yang mengalami hal demikian, banyak trader lain juga
melakukan cara trading yang asal-asalan hingga berpotensi loss. Anda mesti
menghargai profit yang telah berhasil Anda capai dengan tidak tergesa-gesa
kembali masuk pasar hanya karena euforia atau rasa serakah untuk memperoleh
profit lagi dengan cara yang sama.
Pikiran Anda terlalu terpengaruh
pada hasil trade yang telah loss
Seperti telah diulas pada bagian sebelumnya, loss
aversion akan membuat trader dengan sekuat tenaga menghindari loss sehingga
kekuatan daya tarik terhadap loss akan jauh lebih besar dibandingkan daya tarik
terhadap profit. Hal ini menyebabkan pikiran Anda tidak bisa melupakan begitu
saja kerugian dari hasil trade yang baru saja Anda lakukan, dan Anda akan
cenderung masuk pasar lagi dengan cara asal-asalan. Jadi cara trading yang
merugikan ini tidak hanya terjadi karena rasa euforia setelah profit, namun
juga rasa ingin balas dendam (gusar) setelah mengalami kerugian.
Dalam istilah psikologi, respons pikiran yang dalam keadaan demikian adalah
akibat dari emosi ’’fight or flight’’ (melawan atau menghindar) yang secara
alami ada pada manusia terutama pada situasi yang sangat menentukan. Setiap
situasi dalam trading sangat menentukan, semakin lama Anda terlibat dalam
trading semakin Anda akan merasakan bahwa setiap trade sangat berarti. Dalam
keadaan euforia atau gusar, Anda akan cenderung tidak mempedulikan faktor
resiko dan juga management resiko yang tentunya akan memperbesar peluang Anda
untuk loss.
Ilusi untuk mengendalikan pasar
Sebab utama dari cara trading yang asal-asalan dan merugikan adalah karena
secara tidak disadari Anda berusaha memanipulasi atau mengendalikan pasar,
namun ketika keadaan pasar tampak berlawanan dengan yang Anda harapkan akan
terjadi, harapan Anda pada trade tersebut menjadi berlawanan dengan kenyataan
bahwa Anda tidak bisa mengendalikan pasar, dan emosi yang akan merusak account
trading tersebut segera saja masuk ke otak.
Trading pada dasarnya adalah permainan
probabilitas, tujuan Anda adalah menggunakan strategi yang paling efektif guna
menghasilkan probabilitas profit yang paling tinggi, dikombinasikan dengan
penerapan money management dan risk/reward yang proporsional. Jika metode
trading Anda mempunyai persentasi profit (win rate) 45% dalam setahun, artinya Anda
harus melihat keseluruhan hasil trading Anda selama setahun guna menghasilkan
persentasi profit 45%, dan bukan berarti setiap trade yang Anda lakukan
mempunyai persentasi profit 45%. Dalam hal ini banyak trader yang salah
interpretasi.
Yang paling penting diketahui adalah bahwa hasil trading Anda ditentukan oleh distribusi acak antara yang profit dan yang loss. Hal ini
berarti bahwa Anda tidak akan tahu besarnya persentasi profit pada setiap trade
yang Anda lakukan sekalipun Anda tahu persentasi profit Anda secara
keseluruhan. Jadi memaksa untuk mengendalikan pasar adalah pekerjaan yang
sia-sia dan cenderung merugikan. Yang seharusnya Anda lakukan adalah
mengendalikan diri sendiri guna meningkatkan persentasi profit secara
keseluruhan.
Anda terlalu memaksakan
diri untuk memperoleh profit
Alasan lain yang menyebabkan Anda trading dengan asal-asalan adalah karena
terlalu memaksakan diri untuk memperoleh profit sebanyak mungkin dalam waktu
yang singkat. Hal ini bisa membuat Anda menerapkan position size yang terlalu
besar, atau mungkin Anda akan over trading.
Mulailah melakukan
perbaikan
Setelah mengetahui sebab-sebab Anda trading dengan cara yang merugikan,
Anda bisa mulai mengurangi error dalam trading tersebut dengan cara:
- Menentukan target yang hendak Anda capai dalam waktu dekat terlebih dahulu sebelum
target jangka panjang
- Menggunakan metode dan strategi trading yang efektif
- Selalu menerapkan money management dengan risk/reward yang proporsional
- Membuat rencana trading yang teratur dan selalu mengevaluasi jurnal untuk
perbaikan.
Jangan buat diri Anda terlalu terikat pada satu trade baik yang hasilnya loss
maupun yang hasilnya profit.
Pikiran Anda terlalu terpengaruh
pada hasil trade yang telah loss
Seperti telah diulas pada bagian sebelumnya, loss aversion akan membuat trader
dengan sekuat tenaga menghindari loss sehingga kekuatan daya tarik terhadap
loss akan jauh lebih besar dibandingkan daya tarik terhadap profit. Hal ini
menyebabkan pikiran Anda tidak bisa melupakan begitu saja kerugian dari hasil
trade yang baru saja Anda lakukan, dan Anda akan cenderung masuk pasar lagi
dengan cara asal-asalan. Jadi cara trading yang merugikan ini tidak hanya
terjadi karena rasa euforia setelah profit, namun juga rasa ingin balas dendam
(gusar) setelah mengalami kerugian.
Dalam istilah psikologi, respons pikiran yang dalam keadaan demikian adalah
akibat dari emosi ’’fight or flight’’ (melawan atau menghindar) yang secara
alami ada pada manusia terutama pada situasi yang sangat menentukan. Setiap
situasi dalam trading sangat menentukan, semakin lama Anda terlibat dalam
trading semakin Anda akan merasakan bahwa setiap trade sangat berarti. Dalam
keadaan euforia atau gusar, Anda akan cenderung tidak mempedulikan faktor
resiko dan juga management resiko yang tentunya akan memperbesar peluang Anda
untuk loss.
Ilusi untuk mengendalikan pasar
Sebab utama dari cara trading yang asal-asalan dan merugikan adalah karena
secara tidak disadari Anda berusaha memanipulasi atau mengendalikan pasar,
namun ketika keadaan pasar tampak berlawanan dengan yang Anda harapkan akan
terjadi, harapan Anda pada trade tersebut menjadi berlawanan dengan kenyataan
bahwa Anda tidak bisa mengendalikan pasar, dan emosi yang akan merusak account
trading tersebut segera saja masuk ke otak.
Trading pada dasarnya adalah permainan
probabilitas, tujuan Anda adalah menggunakan strategi yang paling efektif guna
menghasilkan probabilitas profit yang paling tinggi, dikombinasikan dengan
penerapan money management dan risk/reward yang proporsional. Jika metode
trading Anda mempunyai persentasi profit (win rate) 45% dalam setahun, artinya Anda
harus melihat keseluruhan hasil trading Anda selama setahun guna menghasilkan
persentasi profit 45%, dan bukan berarti setiap trade yang Anda lakukan
mempunyai persentasi profit 45%. Dalam hal ini banyak trader yang salah
interpretasi.
Yang paling penting diketahui adalah bahwa hasil trading Anda ditentukan oleh distribusi acak antara yang profit dan yang loss. Hal ini
berarti bahwa Anda tidak akan tahu besarnya persentasi profit pada setiap trade
yang Anda lakukan sekalipun Anda tahu persentasi profit Anda secara
keseluruhan. Jadi memaksa untuk mengendalikan pasar adalah pekerjaan yang
sia-sia dan cenderung merugikan. Yang seharusnya Anda lakukan adalah
mengendalikan diri sendiri guna meningkatkan persentasi profit secara
keseluruhan.
Anda terlalu memaksakan
diri untuk memperoleh profit
Alasan lain yang menyebabkan Anda trading dengan asal-asalan adalah karena
terlalu memaksakan diri untuk memperoleh profit sebanyak mungkin dalam waktu
yang singkat. Hal ini bisa membuat Anda menerapkan position size yang terlalu
besar, atau mungkin Anda akan over trading.
Mulailah melakukan
perbaikan
Setelah mengetahui sebab-sebab Anda trading dengan cara yang merugikan,
Anda bisa mulai mengurangi error dalam trading tersebut dengan cara:
- Menentukan target yang hendak Anda capai dalam waktu dekat terlebih dahulu
sebelum target jangka panjang
- Menggunakan metode dan strategi trading yang efektif
- Selalu menerapkan money management dengan risk/reward yang proporsional
- Membuat rencana trading yang teratur dan selalu mengevaluasi jurnal untuk
perbaikan.
Jangan buat diri Anda terlalu terikat pada satu trade baik yang hasilnya loss
maupun yang hasilnya profit.