Kamis, 26 Maret 2015

Penjudi Forex VS Trader Forex

Menyimak seringnya pertanyaan tentang Forex adalah judi, kali ini kita akan membahasnya.




Dalam perdagangan, kita memiliki kemungkinan untuk melakukan kerusakan keuangan financial hampir tak terbatas untuk diri kita sendiri. Pada dasarnya ada aturan di arena perdagangan, itu hanya Anda versus Anda, dan pemenang atau pecundang adalah Anda sendiri. Tentu, Anda bisa berpikir bahwa anda melakukan perdagangan terhadap pelaku pasar lainnya, tetapi dalam kenyataannya Anda trading melawan diri sendiri. Anda adalah orang yang menentukan apakah Anda membuat atau akan kehilangan uang di pasar. Maksudnya adalah bahwa ketika Anda menempatkan manusia dalam lingkungan perdagangan yang tak terbatas, mereka memiliki godaan hampir tak terbatas untuk berjudi dengan uang mereka, jadi kita harus menyusun rencana untuk memerangi godaan ini. Banyak pedagang berpikir bahwa mereka  melakukan  ‘perdagangan’ ketika pada kenyataannya mereka berperilaku persis seperti seseorang penjudi di forex.

Karena begitu mudah untuk jatuh ke dalam siklus perjudian sebagai pedagang Forex tanpa benar-benar menyadarinya, penting bahwa kita ketahui beberapa sifat dasar sebagai seorang penjudi di forex dan seorang pedagang yang profesional sehingga Anda dapat menentukan yang paling mendefinisikan Anda:

Dasar ciri dari seorang trader Forex perjudian:
  • Tidak memiliki alat trading atau strategi trading yang efektif
  • Tidak memiliki atau menggunakan renacana trading
  • Tidak memiliki atau menggunakan sebuah jurnal trading
  • Membayar sedikit untuk tidak memperhatikan manajemen risiko
  • Menghabiskan sebagian besar waktu mereka terfokus pada keuntungan dan manfaat
  • Sering merasa emosional naik dan turun ketika dalam perdagangan
  • Sering memegang perdagangan dengan harapan buta target profit realistis
  • Trading jauh lebih sering dari yang seharusnya
Dasar ciri dari seorang trader Forex profesional:
  • Menguasai strategi perdagangan yang efektif seperti aksi harga
  • Memiliki rencana perdagangan Forex dan menggunakannya
  • Memiliki jurnal trading Forex dan menggunakannya
  • Fokus pada manajemen risiko dan pengendalian risiko pada setiap transaksi
  • Tidak terlalu berfokus pada keuntungan-dan manfaat
  • Trading hanya ketika market memenuhi syarat dari alat perdagangan mereka.
  • Tidak menjadi emosional atas kemenangan atau kerugian
  • Treats perdagangan mereka seperti bisnis
Seperti yang bisa kita lihat dari ciri-ciri dari seorang pedagang Forex atau penjudi forex yang tercantum di atas, kita terutama berhubungan dengan psikologis ‘perangkap’ dan perangkap yang kita buat untuk diri kita sendiri seperti yang kita berinteraksi dengan pasar.
Tidak seperti kecanduan judi normal, seorang trader dapat mematahkan siklus perjudian-seperti perilaku jika mereka akan menerima bahwa mereka perlu mengubah kebiasaan mereka dan kemudian mengikuti rencana aksi yang telah ditetapkan untuk mulai berpikir dan berdagang forex seperti seorang profesinal.

Solusi untuk trader Forex yang bersifat perjudian …

Jika Anda menemukan bahwa dua atau lebih dari ciri-ciri penjudi Forex diatas  menggambarkan Anda, saatnya untuk melakukan sesuatu untuk mengubahnya. Tidak ada yang salah dengan mengakui bahwa Anda berjudi di pasar, hal itu terjadi pada kita semua. Anda harus fokus untuk mengubah perilaku ini dan terus berusaha untuk memperbaiki diri sendiri baik sebagai trader dan sebagai pribadi. Mari kita lihat beberapa hal yang paling penting yang dapat Anda mulai lakukan hari ini untuk transisi diri dari seorang penjudi forex ke pedagang profesional.

Sebuah checklist untuk trader Forex perjudian:
  • Hal pertama adalah menghentikan perdagangan dengan uang sungguhan. Anda akan harus beristirahat dari perdagangan uang nyata untuk memperbaiki emosi anda.
  • Kedua, pastikan Anda: A) Memiliki strategi trading yang Anda tahu bisa menjadi ujung perdagangan probabilitas tinggi, seperti strategi perdagangan aksi harga, dan B) Sepenuhnya memahami bagaimana menggunakan strategi ini dan Anda sudah melakukan demo diperdagangkan dengan cukup lama dan anda merasa telah ‘menguasai itu’.
  • Buat daftar harian atau rencana trading Forex. Hal ini pada dasarnya harus dilakukan setiap hari perdagangan rutin … menuliskan rutinitas perdagangan harian Anda sehingga Anda memiliki panduan untuk mengikuti setiap hari, dengan cara ini Anda akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memasuki pasar secara membabi buta.  Ini akan membantu Anda melihat trading anda lebih sebagai sebuah bisnis dan bukan  sebagai perjalanan ke kasino.
  • Memiliki rencana manajemen risiko, dan pastikan Anda benar-benar mematuhi itu dengan menyadari bahwa Anda tidak pernah tahu kapan perdagangan yang rugi akan muncul. Dengan kata lain, alat  trading Anda secara acak didistribusikan di seluruh serangkaian perdagangan, jadi jangan pernah menganggap bahwa dalam suatu  perdagangan anda akan menjadi pemenang dan ambillah risiko yang Anda merasa nyaman.
  • Mulai melacak semua perdagangan dalam jurnal … tidak menyimpang.
  • Batasi waktu Anda di pasar dengan menetapkan maksimal 3 perdagangan per minggu sampai Anda merasa Anda tidak berjudi lagi. Ini akan memberi Anda aturan ketat untuk mengikuti dan membantu menanamkan beberapa disiplin dalam rutinitas trading Anda.
  • Jadilah percaya diri dalam strategi trading Anda dan bergantung pada alat jangka panjang untuk memulihkan kerugian jangka pendek, daripada mencoba untuk mendapatkan ‘balas dendam’ di pasar dan  segera melompat kembali setelah menjadi pecundang.
  • Terus-menerus menyadari pola pikir Anda dan mencoba untuk mengendalikan emosi Anda di pasar dengan melakukan hal-hal yang dibahas di atas. Jika Anda merasa diri Anda mendapatkan dorongan untuk masuk ke perdagangan tanpa ada alasan atau mengambil risiko yang lebih dari yang seharusnya, maka tinggalkanlah pasar. Pertahankan pola pikir trading forex  yang tepat ke dalam rencana trading Anda dan membacanya setiap hari.

Seorang pedagang forex profesional terus mengelola risiko mereka dan berpikir tentang hal itu. Mereka disiplin dan mereka mengikuti rutinitas yang ketat, mereka tahu bahwa mereka berada dalam bisnis perdagangan dan mereka memperlakukannya sebagai sebuah bisnis. Seorang pedagang pro tidak terganggu oleh perdagangan yang menang atau bahkan serangkaian memenangkan perdagangan, mereka secara emosional netral pada pecundang atau pemenang. Trader profesional lebih emosional gembira tentang kemampuan mereka untuk tetap setia pada rencana perdagangan mereka dan rencana pelestarian modal  daripada tentang hasil dari salah satu perdagangan mereka…

Rabu, 25 Maret 2015

Tips Mengenal Overbought dan Oversold Market



Pada dunia investasi baik saham, index  maupun forex kita mengenal istilah overbought dan oversold market, pertanyaannya apa itu overbought dan oversold market?, jawabannya sederhana secara bahasa kata “over” itu berarti sangat, melebihi ataupun terlalu. Tetapi didalam dunia investasi kata “over” itu dapat diartikan sebagai titik jenuh.



Jadi  overbouht (OB) adalah suatu kondisi dimana pembeli sedang mengalami titik kejenuhan, pada kondisi ini biasanya para pembeli menutup semua posisi buy dan beralih untuk melakukan sell sehingga mengakibatkan harga pengalami kenaikan dan pasar dikuasai oleh pemnjual (bera market).

Sedangkan Oversold (OS) adalah kebalikan dari overbugth yaitu suatu kondisi dimana penjual sedang mengalami suatu titik kejenuhan sehingga menutup semua posisi sell dab beralih melakukan order buy yang dapat mengakibatkan harga pasar naik dan pasar dikuasai oleh pembeli (bulls market).

Ada banyak indikator untuk mengukur tingkat overbouth antara lain indikator RSI,  ATR, Stochastik maupun indikator WPR. Untuk menggunakan indikator ini anda harus menkombinasikannya dengan indikator trend seperti Moving Average, ADX maupun CCI.

Selasa, 24 Maret 2015

Tingkatan Level Forex Trader



Tahukah anda apa yang menyebabkan mereka rugi dan bangkrut dalam Forex, tidak lain adalah kurangnya pengetahuan tentang bisnis forex. Banyak yang mengira bahwa forex trading merupakan jalur instan mengerup pundi pundi dolar . Tapi realitanya sebenarnya tidak semudah yang diduga. Karena mereka harus berhadapan dulu dengan berbagai rintangan yang cukup berat seperti nafsu, kemalasan, keserakahan, ketakutan dll. Yang ternyata rintangan ini umumnya berasal dari dalam diri sendiri. Sehingga sebenarnya tinggal diri anda sendirilah yang menentukan apakah anda masuk trader yang 90% . Sudah Bukan rahasia lagi, bahwa 90% trader pemula mengalami kerugian bahkan ada yang sampai bangkrut total dan tidak mau mengenal lagi dengan bisnis forex trading saking kapoknya. Jadi hanya 10% saja yg bisa melanjutkan ke tingkatan level berikutnya.


Level 1
Unconscious Incompetence
Begitu anda menyetujui agreement trading dan memiliki akun trading pertama kalinya di suatu broker forex, maka di level inilah Anda berada. Anda menjadi trader karena mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur BUMN. Lagi pula saat simulasi dengan demo akun anda telah profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya bisnis ini?
Anda mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan 100 poin sampai 200 poin per lot per hari, namun itu semua hanyalah beginner luck saja. Anda pada awalnya tidak akan percaya, dengan hanya mengandalkan 1 indikator saja, atau bahkan hanya dengan insting (baca artikel tentang insting di psikologi trading), toh Anda bisa profit.
Namun sayangnya, kemudian market akan mengalahkan Anda. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor LUCK. loss demi loss menghampiri Anda, Anda mencoba bertahan namun kalau sampai margin habis, siapa yang bisa tahan?
Anda sama sekali tidak menyadari bahwa Anda tidak bisa trading, Anda tetap mengira Anda bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya (apakah bulan ini profit?, bulan kemarin profit?, tahun ini profit?).

Anda tetap mengira bahwa Anda adalah orang yang spesial, orang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan Anda tidak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan seperti itu. Anda tidak mempunyai sistem yang komplit, Anda dikuasai oleh emosi Anda, Anda selalu averaging posisi jika loss karena Anda ANGER (marah) pada market, Anda selalu take profit dalam jumlah yang kecil atau membiarkan profit berubah jadi loss karena Anda dikuasai oleh GREED (keserakahan), Anda tidak pernah trading karena Anda takut/FEAR. Anda membiarkan diri Anda dikuasai oleh emosi sehingga margin equity Anda menderita.
90% orang yang trading hanya sampai pada level ini, mereka biasanya kapok, berhenti trading dan menganggap ini semua hanya omong kosong belaka. Sebagian lagi moralnya anjlok, mereka tetap mencari investor dan trading seperti orang gila. Dalam sebulan atau dua bulan margin habis lalu mereka mencari mangsa lagi.
Mereka masih mengaku sebagai trader namun sebenarnya mereka executor. dan biasanya yang moralnya anjlok ini dengan senang hati akan menjabat sebagai managemen di brokernya. Lalu sebagian lagi akan tetap ngantor seperti biasa dan mengaku trader tetapi tidak pernah trading, mereka biasanya menyalahkan dirinya sendiri. Hanya masalah waktu, sampai kapan mereka dapat bertahan di level ini dan waktu selalu menang. 90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% sadar dan pindah ke level 2.

Level 2 Conscious Incompetence
Di level ini Anda sadar bahwa Anda tidak bisa trading, Anda tidak memiliki kemampuan untuk trading yang menghasilkan profit secara konsisten. Dan Anda tahu solusinya, Anda sadar bahwa selama di level 1 pikiran Anda dikaburkan oleh emosi Anda sehingga Anda tidak bisa berpikir secara jernih.
Di level ini Anda akan mencari holy grail (system yang sempurna, system yang 100% profit, system yang tidak pernah loss), Anda mulai membeli system yang ada di internet, Anda membaca semua website yang ada tentang trading mulai dari UK, USA, Australia, Europa sampai Russia, Anda baca semua ebook yang ada, Anda praktekan semua system yang Anda peroleh, Anda haus akan ilmu seperti seorang pengembara di padang pasir yang haus akan air minum.
Pada level ini Anda akan membaca semua detail tentang indikator, Anda akan test semua indicator yang ada di metatrader, bahkan Anda mungkin akan membuat indikator sendiri (biasanya gabungan 2 atau 3 indicator), Anda akan bermain-main dengan moving average, fibonnacci lines, pivot point, camarilla pivot, deMark, Fractals, Divergence, DMI. ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indicator lainnya.

Anda tahu bahwa market terlalu rumit untuk di prediksi hanya dengan 1 indicator saja, Anda tahu kombinasi ideal dari masing-masing indicator. Anda tahu persis keunggulan indicator tersebut dan juga kelemahannya.
Anda akan mencoba menerka TOP dan BOTTOM dari market dengan indicator tersebut. Anda akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh pada trader senior. Karena Anda tahu kalau Anda tidak bertanya sekarang maka selamanya Anda tidak akan tahu.
Pada akhirnya di level ini Anda akan mendapatkan 5 sampai 10 system yang lengkap dan mencoba mencari tahu system mana yang paling cocok dengan kepribadian Anda. Dari 10% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 7% yang berhasil pindah ke level 3.

Level 3 The EUREKA Moment
Pada akhir level 2, Anda akhirnya menyadari pokok permasalahan bukan terletak di system. Anda menyadari bahwa Anda bisa mendapat profit bahkan jika hanya menggunakan system yang simpel seperti moving average saja tanpa ada indicator lain, jika Anda bisa menggunakan kepala Anda dan money management yang benar.
Anda mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Akhirnya datanglah Level Pencerahan.
Level pencerahan ini membuat otak Anda menyadari satu hal yang penting, di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi pada market 30 detik kemudian. Anda mulai menguasai satu system trading dan memodifikasinya sehingga sesuai dengan karakter Anda, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan system yang asli. Anda mulai trading jika Anda tahu probabilitas untuk profit lebih besar daripada untuk loss, Anda hanya trading jika ada signal dari system Anda, Anda selalu menggunakan stoploss, karena Anda tahu stoploss adalah resiko bisnis yang ada dalam dunia trading. Ketika stoploss Anda kena, Anda tidak emosi karena Anda tahu tak seorangpun bisa memprediksinya, dan itu bukan kesalahan Anda. Trading berikutnya akan meningkat probabilitas profitnya karena Anda tahu system Anda itu system yang profit.

Anda secara seketika menyadari bahwa dalam dunia trading hanya ada satu hal yang penting yaitu konsistensi pada system, psikologi trading dan money management Anda. Dan kedisiplinan Anda untuk melakukan trading apapun yang terjadi.
Anda mempelajari tentang money management, 2% risk, dan hal lainnya. dan hal ini mengingatkan Anda 1 tahun yang lalu ketika ada yang memberi nasehat yang sama padamu dan Anda memilih untuk mengacuhkannya. ketika itu Anda memang belum siap namun sekarang Anda siap.
Di level pencerahan, otak Anda akan menerima bahwa Anda tidak bisa meramalkan pergerakan market, karena memang tak seorang pun bisa. Dari 7% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 5% yang berhasil maju ke level berikutnya.

Level 4 Conscious Competence
Oke, Sekarang Anda hanya trading jika dan hanya jika system Anda memberi signal. Anda cut loss sama gampangnya dengan take profit. karena Anda tahu system Anda akan lebih banyak memberikan profit daripada loss, dan cut loss yang Anda lakukan adalah resiko bisnis yaitu max 2% dari account Anda.

Di level ini Anda memulai target dengan profit 20 point per hari, dan setelah Anda mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, Anda meningkatkan target dengan 40 point per hari. Dan hal itu pada akhirnya mampu Anda lakukan.
Anda memang masih harus kerja keras untuk mendapatkannya, memperbaiki system Anda, menguasai emosi Anda, dan melaksanakan money managemen yang Anda pegang. level ini biasanya berjalan sekitar 6 bulan. Dari 5% trader hanya sekitar 3% yang sanggup maju ke level berikutnya.

Level 5 Unconscious Competence
Nah sekarang Anda sampai di level 5, ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader di dunia ini, di level ini Anda bisa trading secara alami, Anda telah menguasai semuanya, Anda bisa Dancing with the Market, kemanapun arah market berjalan, Anda telah open di posisi yang benar, jadi Anda tinggal melihat profit Anda bergerak dari 2 digit ke 3 digit. Inilah level puncak dari seorang trader, inilah level utopia, Anda telah menguasai emosi Anda dan kini Anda trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang Anda peroleh.

Anda akan jadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan mendengarkan apa yang Anda katakan, Anda kenal dengan pertanyaan mereka, karena Anda ada diposisi mereka 2 tahun yang lalu.
Anda akan memberikan saran bagi mereka, namun Anda tahu bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mereka masih trader level 1. Anda tidak akan mempunyai masalah financial lagi, Anda mampu membeli semua benda yang tersedia untuk dijual, Anda bisa membeli pulau dan trading disana asalkan ada jaringan internet, Anda bisa pindah ke hotel bintang 5, dan menjadi penghuni tetap disana.

Anda mempunyai penghasilan seperti seorang superstar, Anda bisa membuat buku sendiri, Anda bisa trading dengan margin yang tanpa batas, dan account Anda akan berlipat-lipat dari account awal. Hanya 3% trader yang bisa mencapai level ini. Bila anda di level ini Anda bisa dengan bangga berkata “ SAYA SEORANG TRADER“.

Senin, 23 Maret 2015

Tips Mengenal dan Menggunakan Scalping


Seringkali berbeda Definisi scalping  antara trader yang satu dengan yang lain, ada yang mendefinisikan scalping adalah trading jangka pendek, yang di close dalam waktu kurang dari sekian menit. Ada yang mendefinisikan scalping adalah trading yang mengambil pips profit beberapa pips saja, dengan lot besar. Maka dari itu Definisi scalping tidaklah selalu sama,
Biasanya keuntungan 10-15 points sehari sudah cukup yang penting adalah stablitasnya. Tanpa bermaksud merendahkan para Scalper dunia, mereka seringkali memanfaatkan situasi pergerakan harga yang sangat kecil. Bagi mereka. Biasanya memang untuk mencapai pips kecil, diperlukan waktu yang tidak terlalu lama (karena cukup gerak sedikit saja)

Cara Scalping
Kelebihan dari trading dengan model seperti ini adalah mudahnya Kita mendapatkan profit yang Kita kejar. Pergerakan 10 points bahkan dapat dicapai ketika pasar sedang sangat-sangat sepi dan bursa London dan Newyork sedang tutup! Keaktifan Kita membuka posisi juga tentunya jauh lebih besar.

Dengan mengambil keuntungan sekecil itu, para Scalper berpandangan bahwa hal tersebut jauh lebih mudah dibandingkan mengejar keuntungan 100 points dalam satu kali tradenya. Seringkali mereka juga mengambil jumlah lot yang jauh lebih banyak untuk satu kali pembukaan posisi dibandingkan para trader kebanyakan. Andaikata dengan modal $3000 para Scalper dapat membuka posisi hingga 5 kali lipatnya! Bagaimana jika terjadi margin call? Nah titik margin call itu bagi mereka adalah titik Stop Loss mereka! Namun sebaliknya ketika profit sebesar 10 points mereka peroleh, bayangkan saja 10 x 5 = 50 lot. Tapi kali ini jauh lebih mudah karena hanya mengincar 10 points saja. Belum lagi dikarenakan hanya mengincar profit 10 points saja, mereka dapat membuka posisi berkali-kali hingga puluhan kali dalam satu hari.

Seorang scalper biasanya menggunakan time frame 1H dan 5M dalam trading mereka. 1H berguna untuk menentukan major trend yang sedang terjadi sedangkan 5M digunakan sebagai penentu eksekusi. Bagi seorang scalper, spread sangat penting peranannya bagi mereka. Para scalper sering kali mencari pialang dengan spread yang sangat kecil. Semakin kecil akan semakin baik dikarenakan bagi mereka selisih 1-2 points saja sangat penting artinya.

Trading dengan teknik scalping harus memiliki keahlian khusus, jangan sekali-kali menggunakan teknik ini jika anda masih baru terjun didunia forex karena salah sedikit mengambil keputusan order bukannya profit yang anda dapatkan malah margin call. jika anda ingin menggunakan teknik scalping ini latihlah terlebih dahulu sistem trading anda dengan akun demo.

Semoga Bermanfaat

Minggu, 22 Maret 2015

Tips Memilih Sudut Pandang



Kali ini mari kita bahas zoom in dan zoom out pada chart. Perbedaan perbesaran chart yang kita amati mungkin akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Perbedaan perbesaran atau saya lebih suka menyebutnya sebagai sudut pandang akan menghasilkan perbedaan cara pandang kita terhadap suatu posisi harga





Kedua chart tersebut menggambarkan pair yang sama dalam time frame yang sama di saat yang sama pula. Bedanya, chart yang atas atas menggunakan zoom 125% sedangkan yang di bawah menggunakan zoom 50%. Bisakah anda melihat perbedaan yang terjadi? Apabila kita menggunakan zoom 125%, kita akan mendapatkan sudut pandang yang sempit dalam melihat chart tersebut, meskipun ketelitian akan lebih tinggi, seperti halnya kita berdiri tepat di pinggir jalan tadi. Melihat kondisi yang terjadi, mungkin kita berpikir bahwa harga sudah sangat tinggi, sehingga kita menjadi ragu, apakah akan bisa naik lebih tinggi lagi. Sekarang coba lihat chart yang di bawahnya. Kalau melihat kondisi dengan zoom atau sudut pandang yang lebih lebar. Kita menjadi tahu, bahwa posisi harga sekarang ternyata masih relatif rendah dibanding posisi harga dua tiga hari  yang lalu. Melihat kondisi ini, mungkin kita akan menjadi optimis harga akan bisa terus naik http://www.seputarforex.com/wp/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gifOk.

Sekarang sudah jelas bahwa perbedaan pengamatan akan menghasilkan perbedaan kesimpulan. Pilihan ada pada masing-masing trader, apakah akan menggunakan pengamatan yang detil namun kurang luas sudut pandangnya, atau akan menggunakan sudut pandang yang lebih luas?