Rabu, 04 Maret 2015

Tips Trending Market (Mendeteksi Trend)



'Trending Market adalah di mana harga umumnya bergerak dalam satu arah. Bull market trend yang bergerak  ke atas, sementara bear market tren menuju ke bawah. Pasar trending dapat diklasifikasikan seperti itu baik untuk jangka pendek, menengah atau panjang'





  



pada kenyataannya, harga dapat melawan trend setiap saat, tapi melihat pada frame waktu yang lebih panjang akan menunjukkan bahwa itu hanya retracements. Tren biasanya terbentuk oleh "tertinggi yang lebih tinggi (higher high)" dan "rendah yang lebih tinggi (higher lows)” dalam sebuah uptrend.

Dan “tertinggi lebih rendah (lower high)” dan “terendah lebih rendah(lower low)” dalam downtrend .

Likuiditas sangat penting dalam strategi berbasis tren. Pasangan mata uang yang likuiditas tinggi , lebih banyak gerakan (alias volatilitas ) yang bisa kita harapkan.

Mendeteksi Trend

Banyak cara untuk mendeteksi trend diantaranya dengan

1. Avarage market

Ditulisan sebelumnya penulis  telah membahas mendeteksi trend dengan menggunakan avarage market.sedikit saya ulas kembali.  Semisal anda berada ada di sesi Asia . Perhatikan HIGH-  LOWnya. Tambahkan lalu bagi dua . Jika sudah ketemu, average tsb di jadikan patokan trend  pada Market berikutnya.

Jika setelah masuk market ternyata harga lebih tinggi dari average market sebelumnya, maka Prediksi Tren kemungkinan NAIK.  ( Average tersebut bisa dijadikan di jadikan Batas paling bawah" maka anda bisa melakukan  aksi buy pada batas paling bawah  )

Jika setelah masuk market ternyata harga lebih rendah dari average market sebelumnya, maka Prediksi Trend akan TURUN. ( average tersebut di jadikan Batas "paling Atas" maka anda bisa melakukan  aksi sell  pada batas paling atas  )

Penjelasannya Bisa anda baca disini Avarage Market

2.Menggunakan Moving Average .

Kegunaan dari Moving Avarage . Secara garis besar dapat digunakan untuk hal-hal berikut:

1. Menentukan trend yang akan terjadi.
2. Menentukan  titik support dan resistance.
3. Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi

Contoh :





Menggunakan periode 65

2. Bolinger Band

Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator satu ini. Satu hal yang unik yang dimilikinya adalah Bollinger Bands memampukan tiap-tiap orang menginterpretasikan indikator ini dengan caranya masing-masing. Bahkan John Bollinger sendiri, pencipta indikator ini mengatakan bahwa hal yang paling menarik dalam analisa menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang menggunakannya. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda dalam memakai Bollinger Bands. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada Bollinger Bands:

Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action.Harus diapakai bersama indikator lainnya. Tentukan salah satu indikator yang terbaik bagi Anda sebagai indikator action, namun jangan memakai indikator action lebih dari satu. Beberapa indikator action yang baik adalah RSI, Stochastic ataupun momentum. Terserah Anda.

Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun demikian dapat juga harga bergerak diluar dari sabuk. Ini dapat berarti akan terjadi reversal atau malah sebaliknya penguatan trend yang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya kita dapat melihat indikator action yang kita pakai.

Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga berpengaruh disini. Semakin kecil periode yang dipakai maka lebar sabuk akan semakin kecil dan demikian sebaliknya.

Contoh :





Menggunakan  3 buah Bolinger band

periode 50  Deviation 2
periode 50  Deviation 3
periode 50  Deviation 4

Catatan.

Tentunya Ada kekuranga dari Indikator pendeteksi trend ini. Hal ini bisa dilengkapi dengan Indikator indikator lainnya untuk memperkuat sinyal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar